Batu - Wartawan senior, Dr H Ishadi SK MSc kembali meluncurkan dua buku sekaligus. Salah satu buku yang cukup menarik perhatian masyarakat berjudul Media dan Kekuasaan : Televisi di Hari-Hari Terakhir Presiden Soeharto. Dalam buku ini, pendiri Trans TV tersebut menyorot dinamika internal perusahaan media antara pemilik media dengan jurnalis.
"Buku ini merupakan buku ke sembilan, ada beberapa daerah yang sudah dan akan saya kunjungi dalam rangka peluncuran buku ini seperti Undip, Gramedia Jakarta, Banyuwangi, Palembang, Batu Malang, Jawa Pos, Majene dan Universitas Cenderawasih," terangnya saat peluncuran buku di balaikota Batu, Senin (24/8)malam.
Dia menerangkan, buku setebal 286 halaman ini berisi tentang adanya intervensi dari seorang pemilik media dengan wartawan. Padahal, wartawan yang dikenal sebagai kalangan profesional teresbut dituntut untuk bersikap idealisme berdasarkan kebenaran dalam masyarakat. Sistem kerja wartawan ini pun sudah diatur dalam kode etik jurnalistik yang dikeluarkan Dewan Pers.
"Pemilik media sering mengontrol bahkan memaksa untuk membuat berita sesuai keinginan dari yang bersangkutan. Tentu saja kondisi ini bertolak belakang dengan profesi jurnalis," kata dia.
Kondisi ini, sambung dia, dikhawatirkan bisa berimbas pada pembentukan opini di kalangan masyarakat. Mengingat, pemberitaan di media dianggap bisa mewakili kebenaran. "Esensi media itu selalu benar karena bergaul dengan masyarakat. Meski begitu, pemberitaan pun harus bisa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat," papar pria yang mendapat gelar dokter di Bidang Komunikasi Massa dari Universitas Indonesia.
Oleh sebab itulah, pemilik media harusnya tetap memberikan ruang kebebasan pers. Sebab, wartawan merupakan tulang punggung dari perusahaan pers. Jika kerjanya tidak baik, bisa berimbas pada finansial keuangan. "Wartawan juga harus mengerti jika media merupakan institusi bisnis. Namun, meskipun ada konflik dalam internal media, idealisme yang dimiliki wartawan itulah yang menang. Karena itulah twartawan harus mengasah diri dengan belajar," saran Komisaris Trans Media ini.
Sementara itu, Walikota Batu Eddy Rumpoko dalam sambutannya mengatakan peran media saat ini sangat penting. Bahkan media ini bagian tak terpisahkan dalam kehidupan modern.
"Oleh karena itu, saya minta generasi muda bisa memanfaatkan kebebasan media ini secara positif. Dengan demikian akan mempunyai daya saing tersendiri,"kata Eddy Rumpoko.
Peluncuran buku itu dihadiri dari berbagai kalangan. Mulai eksekutif Pemkot Batu, akademisi, pelajar, wartawan dan perwakilan ormas di Kota Batu. ( ej/udha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar