Gebyar Bantengan Nusantara 2014 Raih Rekor MURI

Foto : doni & udha


BATU.  Pemerintah Kota Batu kembali meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) Dunia, atas keberhasilannya memecahkan rekor jumlah terbanyak kesenian bantengan kolosal pertama di Indonesia tahun 2014 denga jumlah 1.698 peserta bantengan. Pemberian anugerah itu diserahkan langsung oleh direktur manager MURI, Sri Widayati kepada Walikota Batu, Eddy Rumpoko, setelah acara pembukaan bantengan kolosal terbanyak di Indonesia, di Stadion Gelora Brantas, Batu, Rabu (26/3) malam. Hadir dalam acara ini Wakil Walikota Batu, Punjul Santoso, Ketua DPRD Batu, Suliadi, Kepala Forkompinda Batu, Kepala SKPD serta caleg DPR RI PDIP, Sayed Muhammad.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu Dra.Mistin mengatakan, Kegiatan bantengan kolosal diikuti lebih dari 3000 peserta bantengan yang terdiri dari pencak silat,kuda lumping serta bantengan itu sendiri. Kegiatan kesenian bantengan kolosal ini bertujuan untuk melestarikan kebudayan nusantara yang nantinya bisa mendatangkan wisatawan ke Kota Wisata Batu. Mengingat kegiatan kesenian bantengan kolosal ini pertama kali dan terbanyak di Indonesia yang juga ingin memecahkan rekor MURI dengan bantengan kolosal terbanyak  pertama pada tahun 2014 di Indonesia.

Sebelum menerima penghargaan tersebut, Walikota Batu bersama para sesepuh pendekar bantengan membuka acara  mengatakan, Kesenian bantengan nusantara ini merupakan jati diri dari leluhur bangsa Indonesia yang diteruskan oleh para sesepuh bantengan yang dialamnya terdapat nilai nilai kerukunan,keguyuban yang menjadikan bantengan ini  sebagai idntitas bangsa dan negara khususnya Kota Wisata Batu. “Bahwa kesenian bantengan ini menjadi identitas, contoh yang baik bagaimana keyakinannya kta di dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia ini”ujarnya.

MURI tidak hanya memberikan penghargaan ke Pemerintah Kota Batu saja tetapi juga kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta pelaku seni bantengan bpk. Agus selaku pimpinan bantengan Agung Joyonusworo. (hadi/udha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar